Apakah anak Anda tahu banyak soal seks dan hubungan asmara dibandingkan pelajarannya di sekolah? Jika demikian bisa jadi anak Anda banyak menyaksikan acara dewasa. Semakin banyaknya iklan yang provokatif dan terlalu banyaknya tayangan dewasa di televisi dapat mendewasakan anak-anak lebih dini.
Survei yang dilakukan oleh pengawas Inggris, Advertising Standards Authority (ASA) untuk Departemen Pendidikan, menemukan bahwa sekitar sembilan dari sepuluh orangtua percaya bahwa anak-anak berada di bawah tekanan untuk bertindak lebih dewasa dibandingkan diri mereka sendiri. Hal ini disebabkan acara yang vulgar, serta iklan-iklan eksplisit yang ditayangkan di TV.
Para peneliti mencatat bahwa acara TV dan iklan berbau seks dan penampilan yang seronok memaksa anak-anak menjadi "dewasa sebelum usia."
Dalam jajak pendapat, sembilan dari setiap 10 orangtua Inggris mengatakan anak-anak mereka tumbuh terlalu dini, dan hampir separuh mengaku tak bahagia dengan TV, demikian survei menunjukkan.
Menurut penelitian, hampir 50 persen orangtua mengatakan waktu tayang yang merupakan sebuah kebijakan untuk melindungi anak-anak dari konten dewasa, tidak lagi berlaku. Sementara 41 persen mengaku bahwa mereka melihat acara televisi yang berisi hal-hal cabul yang mereka anggap tidak pantas untuk dilihat anak-anak ditayangkan dalam waktu tayang anak-anak. Dan, 40 persen mengatakan mereka telah melihat papan iklan yang tidak boleh dilihat anak-anak.
Reg Bailey, yang saat ini mengkaji komersialisasi dan seksualisasi masa kanak-kanak, mengatakan, saat ini orangtua lebih khawatir dengan pengalaman anak-anak dalam sehari-hari.
"Orangtua mengatakan kepada kita dengan tegas bahwa mereka khawatir tentang tekanan pada anak-anak yang tumbuh terlalu cepat. Hal ini jelas bahwa kekhawatiran bukan dari kepanikan moral tetapi dari pengalaman sehari-hari mereka," jelasnya.
Sementara itu, dalam sebuah penelitian serupa yang dilakukan oleh Universitas London pada tahun 2003 menunjukkan bahwa 68 persen anak-anak mencari informasi seks dari media, 66 persen bertanya kepada ibu mereka, dan hanya 34 persen anak-anak berkonsultasi dengan ayah mereka tentang hal-hal yang berbau seksual. Para peneliti mencatat kebanyakan anak-anak mengaku menikmati pengetahuan secara mutlak mulai usia 11 tahun.
Temuan Reg Bailey ini setidaknya menunjukkan keluhan orangtua di Inggris atas dampak berbagai tayangan dan iklan di TV
Survei yang dilakukan oleh pengawas Inggris, Advertising Standards Authority (ASA) untuk Departemen Pendidikan, menemukan bahwa sekitar sembilan dari sepuluh orangtua percaya bahwa anak-anak berada di bawah tekanan untuk bertindak lebih dewasa dibandingkan diri mereka sendiri. Hal ini disebabkan acara yang vulgar, serta iklan-iklan eksplisit yang ditayangkan di TV.
Para peneliti mencatat bahwa acara TV dan iklan berbau seks dan penampilan yang seronok memaksa anak-anak menjadi "dewasa sebelum usia."
Dalam jajak pendapat, sembilan dari setiap 10 orangtua Inggris mengatakan anak-anak mereka tumbuh terlalu dini, dan hampir separuh mengaku tak bahagia dengan TV, demikian survei menunjukkan.
Menurut penelitian, hampir 50 persen orangtua mengatakan waktu tayang yang merupakan sebuah kebijakan untuk melindungi anak-anak dari konten dewasa, tidak lagi berlaku. Sementara 41 persen mengaku bahwa mereka melihat acara televisi yang berisi hal-hal cabul yang mereka anggap tidak pantas untuk dilihat anak-anak ditayangkan dalam waktu tayang anak-anak. Dan, 40 persen mengatakan mereka telah melihat papan iklan yang tidak boleh dilihat anak-anak.
Reg Bailey, yang saat ini mengkaji komersialisasi dan seksualisasi masa kanak-kanak, mengatakan, saat ini orangtua lebih khawatir dengan pengalaman anak-anak dalam sehari-hari.
"Orangtua mengatakan kepada kita dengan tegas bahwa mereka khawatir tentang tekanan pada anak-anak yang tumbuh terlalu cepat. Hal ini jelas bahwa kekhawatiran bukan dari kepanikan moral tetapi dari pengalaman sehari-hari mereka," jelasnya.
Sementara itu, dalam sebuah penelitian serupa yang dilakukan oleh Universitas London pada tahun 2003 menunjukkan bahwa 68 persen anak-anak mencari informasi seks dari media, 66 persen bertanya kepada ibu mereka, dan hanya 34 persen anak-anak berkonsultasi dengan ayah mereka tentang hal-hal yang berbau seksual. Para peneliti mencatat kebanyakan anak-anak mengaku menikmati pengetahuan secara mutlak mulai usia 11 tahun.
Temuan Reg Bailey ini setidaknya menunjukkan keluhan orangtua di Inggris atas dampak berbagai tayangan dan iklan di TV
Bookmark this post: |
ok
BalasHapusefek utuk anak menjadikan hancur massadepan mereka
Iya Emng Dmpaknya Ga Baik ....
BalasHapus