Heavy Metal, Hard Core, Trash Metal, Death Metal dan rekan-rekan sejenisnya selama ini secara gebyah uyah selalu diasosiasikan dengan Satanisme. Asal ada hentakan dobel bas drum disertai dengan distorsi tebal diiringi lengkingan growl dan scream menyayat, pasti langsung diberi label “Musik Setan”.
Kalau sudah membaca tulisan Metal Blogspot sebelumnya mengenai Satanisme, seharusnya konklusi bahwa label itu tidak benar adalah suatu hal yang niscaya. Satanisme tidak berhubungan dengan dobel pedal, distorsi gitar atau growl berat. Satanisme berhubungan dengan pengagungan dan pengkultusan hal-hal kedagingan atau duniawi. Jika ada musik metal yang memang secara gamblang berkontenkan satanisme, itu satu kasus, tapi bahwa semua heavy metal itu sama dengan satanis, itu salah besar.
Tema-tema lirik kritik sosial jelas tidak satanis, lirik tentang politik juga jelas bukan satanis, lirik tentang kematian pasti bukan satanis. Lho kok lirik tentang kematian bukan satanis? Ya, satanis itu mengagungkan kehidupan, kenikmatan duniawi, dan ego. Bicara tentang kematian jelas bukan satanis.
Mau tahu musik yang sementara ini paling satanis?
Hahahaha…ini musik …
Hiphop yang selama ini saya kenal banyak bicara tentang hedonisme, foya-foya, sex, mabuk-mabukan, balas membalas dendam, kekerasan. Kemudian lagi-lagi memang tidak bisa digebyah-uyahkan dengan membabi buta, tapi realitasnya, itu adalah tema-tema paling populer lagu-lagu hiphop yang banyak beredar di pasar dunia, jadi nggak salah kan kalau dibilang musik Hiphop adalah musik yang sementara ini paling satanis? Kalau bicara secara khusus, kemudian memang banyak band hiphop yang berbicara tentang ke-Kristen-an, ke-Islam-an, kritik sosial, politik, dsb.
Kesimpulannya adalah, bukan musiknya yang membuat sebuah genre itu satanis atau atheis atau nihilis atau kadasdankudis. Semua mengenai pesannya, bukan caranya menyampaikan pesan.
Sebelumnya mohon maaf terhadap pihak-pihak tertentu yang merasa dirugikan dengan tulisan ini dan mungkin belum terlalu jauh riset saya mengenai hal ini, jadi mungkin masih lemah argumentasinya. Ada yang mau komplain?
Bookmark this post: |
0 komentar:
Posting Komentar