Inilah Prestasi Terbaik dan Terburuk Timnas Sepanjang Sejarah Sepakbola
- Indonesia pada tahun 1938 (di masa penjajahan Belanda) sempat lolos dan ikut bertanding di Piala Dunia 1938. Waktu itu Tim Indonesia di bawah nama Dutch East Indies (Hindia Belanda), peserta dari Asia yang pertama kali lolos ke Piala Dunia. Indonesia tampil mewakili zona Asia di kualifikasi grup 12. Grup kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 1938 hanya terdiri dari 2 negara, Indonesia (Hindia Belanda) dan Jepang karena saat itu dunia sepakbola Asia memang hampir tidak ada. Namun, Indonesia akhirnya lolos ke final Piala Dunia 1938 tanpa harus menyepak bola setelah Jepang mundur dari babak kualifikasi karena sedang berperang dengan Cina.
- Peringkat FIFA tertinggi : 76 (September 1998)
- Peringkat FIFA terendah : 153 (Desember 2006) Peringkat FIFA saat ini (november 2010) 135
- 1. Cina 2 – 0 Hindia-Belanda (Filipina; 5 Mei 1934)
- 2. India 3 – 0 Indonesia (India; 4 Mei 1951)
- Kemenangan terbesar : Indonesia 13 – 1 Filipina (Jakarta, Indonesia; 23 Desember 2002)
- Kekalahan terbesar : Denmark 9 – 0 Indonesia (Kopenhagen, Denmark; 3 September 1974)
- Penampilan 1 (Pertama kali pada 1938)
- Hasil terbaik Babak 1 (1938, sebagai Hindia-Belanda)
- Penampilan 4 (Pertama kali pada 1996)
- Hasil terbaik : Babak
Bookmark this post: |
Masalah terbesar timnas sepakbola indonesia adalah kegagalan pengurus memilih 23 pemain timnas. Lihat saja pemain timnas senior isinya pemain tak bermutu semua. Coba saja diseleksi pasti gak sering kalah kayak begini. Wajarlah kalah, pemainnya pun kayak begitu. Pemain naturalisasinya juga parah, apalagi kipernya nangkap bola aja gak bisa. Bagaimana mau menang. Saya bukannya menghakimi, tapi kesalahan fatal itu ada di pemilihan pemain, banyak pemain bagus di indonesia tapi tak dipilih. Rata-rata yg dipilih dari klub besar, mereka main buat duit, semangat bertandingnya juga buat duit, nasionalisnya mana ada. Lihat saja ketika turun ke lapangan, kayak gak serius. Tapi orang-orang itu juga yg terus di panggil ke timnas. Sepak bola indonesia gak akan maju kalau cara berpikir pengurus timnas diubah. Cara berpikir pemain bagus gak selalu ada di tim besar dan kaya, cobalah cari pemain yg berkualitas, banyak di liga 1. Cari ke daerah-daerah pasti banyak yg berkualitas, tapi jangan cari ke klub besar dan kaya pemain bola disana di otaknya hanya ada duit, mereka gak peduli sama timnas. Lihat di indonesia timur banyak yg bagus, cari yg berskill bagus, di jawa dan sumatera juga banyak. Saya hanya prihatin prestasi timnas indonesia dari tahun ke tahun gak berubah, tidak ada kemajuan. Masalahnya ada di kualitas pemain, pemain-pemain sampah yg direkrut akhirnya kalah. Timnas salah kelola, cari pemain yg berskill bukan pemain yg main di klub besar karena di otaknya hanya ada duit dan bonus. Smoga timnas bisa sadar dan berusaha memperbaiki diri.
BalasHapus