Ketika Cinta Menguji


Di sebuah sekolah ternama di kota Bandung seorang anak remaja laki-laki namanya yusuf,  tengah berdiri di halaman sekolahnya SMP Muhammadiyah Bandung.  Hari ini pemuda bernama yusuf itu  melihat hasil belajarnya selama tiga tahun ia menuntut ilmu di bangku SMP. Menit ini dan juga detik ini ia dihadapkan pada 2 situasi yaitu lulus atau tidak. Di hati yusuf ia tengah berdoa pada Allah SWT agar ia lulus dan bisa melanjutkan ke jenjang SMA yang diinginkannya. Yusuf tak sabar ingin mengganti pakaian putih abu-abunya dengan putih dongker. Waktu yang di tunggu-tunggu telah tiba. Seluruh siswa terlihat tak sabar dengan pengumuman kelulusan ini. Sebagian teman-temannya nampak tegang dan ada yang santai-santai saja. Tepat pukul 16.00 wib hasil pengumuman kelulusan itu keluar. Sebuah suara dari mikrofon yang tak lain adalah kepala sekolah SMP tersebut berbunyi "  Alhamdulillah seluruh siswa kelas 3 dinyatakan lulus 100%". Ucapan tersebut ibarat sebuah sihir yang mengubah wajah para siswa yang tadinya tegang menjadi cerah dan bahagia. Tak terkecuali bagi yusuf ia sangat bahagia dikala sore itu.
"Alhamdulillah Allah telah mengabulkan doaku" ucap yusuf dalam hati.
 Tak hanya itu yusuf mendapat nilai kelulusan tertinggi di sekolahnya. Sebuah prestasi yang bersejarah bagi dirinya. Sukacitanya itu mengalir pada guru-guru yang mendidik dan mengajarnya serta teman-teman yang selalu memotivasi dirinya menjadi sang juara.
    Tanpa pikir panjang setelah pengumuman hasil kelulusan dan salam-salaman sama guru dan teman yusuf kemudian melangkah pulang dan menceritakan kebahagiannya itu pada ibu dan bapaknya di rumah. Mendengar berita baik itu, orangtua yusuf terlihat senang dan kemudian memberikan satu kecupan  di kening anaknya tercinta. Lebih kurang satu minggu yusuf seorang remaja yang taat beribadah sedang mempersiapkan segala persyaratan untuk menyambung pendidikannya ke SMA yang selama ini diimpikannya. Dengan segala pengorbanan dan perjuangan serta  Rahmat Allah SWT yusuf dinyatakan diterima di sebuah sekolah Islam setingkat SMA di kota Bandung.
    Sebuah sekolah dengan cuaca sejuk, tempat strategis , penataan gedung sekolah dan yang penting bernuansa islami membuat yusuf betah untuk menjalankan proses menjadi manusia sukses selama tiga tahun itu. Di sana yusuf si anak yang baik itu mengenal banyak orang-orang baru bagi dirinya. Baik itu guru, teman, kepala sekolah, pegawai tata usaha dan penjaga sekolah. Yusuf yang terlahir dalam keluarga islami bisa di bilang seorang anak Ustadz mempunyai akhlak seperti Akhlaknya Rasulullah SAW. Hal itulah yang membuatnya diterima oleh orang-orang baru, dan lingkungan barunya itu.
    Suatu hari, di dalam kelas seorang guru yang mengajar pelajaran ekonomi yang bernama Ibuk Herta memerintahkan kepada siswanya untuk membuat sebuah tugas secara berkelompok. Saat itu yusuf sekelompok dengan seorang gadis yang mengaku dirinya fazia azizah yang sehari-hari bergelar iza. Gadis brjilbab dalam, berkacamata, berwajah putih dan lembut. Nampaknya ia seorang gadis muslimah.Sebuah kembang indah tiba-tiba mengisi relung hatinya. Sebuah peristiwa yang selama ini tak pernah dialaminya. "Ada apa ini, ada sesuatu yang aneh jika ku menatapnya" ucap yusuf  bertanya –tanya dalam hatinya.
    Kembang itu bertambah subur di hati yusuf. Mekar, indah, dan bertambah indah saat ia mencoba menyiramnya. Di sebuah kamar, yusuf tengah membalik halaman sebuah buku, setelah tadi ia menunaikan shalat maghrib di mesjid depan rumahnya. Sebuah suara anak kecil sedang tertawa tiba-tiba memecah konsentrasinya. Rupanya itu nada dering HPnya yang menandakan sebuah sms masuk. Yusuf terkejut membacanya, sms itu datangnya dari iza, gadis berjilbab di kelasnya itu. sms itu berbunyi seperti ini :


    "assalamualaikum, yusuf, sebelumnya iza
    mohon maaf udah mengganggu, o, ya gimana
    kalau hari minggu besok kita mencari bahan tugas
    untuk kerja kelompok ekonomi kemaren?
    Tempat di rumah iza, jam 10.00 . Ok
    Trims."
Spontan yusuf membalas dan mengetik satu kalimat di layar HPnya.
    "InsyaAllah"
    Setelah beberapa bulan belajar di sekolah ternama itu, dan selama itu pula yusuf mengenal iza. Hari demi hari mereka tambah akrab. Iza yang juga cerdas dalam hal pelajaran membuat yusuf tak berani membohongi kata hatinya. Ia benar-benar merasakan hal yang membuat sebagian remaja menglami stress. Cinta. Yusuf walaupun dilanda perasaan seperti itu, ia tetap bertahan dengan pendiriannya. Ia tak boleh lupa diri. Wanita memang indah tapi ia tak ingin hanya gara-gara wanita ia menjadi seorang yang gila akan masa-masa remaja. Namun demikian , ia tetap tak bisa mengingkari fitrahnya sebagai seorang remaja ABeGe. Ia benar telah jatuh hati pada seorang gadis. Seorang gadis yang diimpikannya. Di sisi lain, iza juga tejuga telah lah menaruh perasaan pada yusuf. Keduanya benar- benar telah diuji oleh yang namanya cinta.
    Di saat kembang mulai merekah, sebuah angin membawamya pergi. Rupanya Allah yang maha pengasih tahu yang terbaik buat seorang remaja seperti yusuf. Dikala  itu liburan semester pertama, yusuf tengah duduk-duduk di bangku depan rumahnya. Tit..tit…tit…, sebuah nada pertanda sms masuk tiba-tiba membuat tangan yusuf untuk segera mengambil HPnya. Sms itu berbunyi:
    "Ass.., yusuf sebelumnya iza mohon maaf.
    Iza ingin mengabarkan bahwa  iza akan pindah sekolah
    Doakan iza ya, semoga kamu tetap rajin belajar dan ibadah
    insyaAllah iza akan kembali……..
    wsalam."
Sebuah batu besar seakan menumpuk isi kepalanya yang telah kena virus cinta. Hatinya hancur berkeping-keping , kembang indah itu hanya tinggal jejak akar-akarnya. Ia telah pergi. Yusuf tidak percaya isi sms itu. Dicoba ditelfon ternyata nomornya tidak aktif. Ia kemudian bangkit dari kursinya. Hatinya masih risau dan bingung. Sekejap mata ia langsung tancap gas menuju rumah iza. Dengan mengendarai sepeda motornya, ia melaju membelah jalan dengan hati bertanya-tanya.
    "Ya..Allah , Ya Rabb, apa yang terjadi?" ritih hatinya. Rumah iza kosong, tiada lagi penghuninya. Ia kembali kerumah dengan perasaan yng pertama kali dialaminya dalam hidup ini. Patah hati.
    Selama enam bulan ia menanti. Sebuah penantian di tapal batas. Selama itu pula Allah memberikan hikmah akan peristiwa itu pada Yusuf. Allah SWT yang Maha Penyayang ingin yusuf kembali pada satu titik focus perjalanan hidupnya, yaitu belajar demi cita-cita. Selama ini cinta telah mengujinya. Ia telah lupa akan hakikat hidup yang sebenarnya. Cinta bukan hanya pada wanita saja. Cinta abadi adalah cinta pada Sang Pencipta yaitu Allah SWT, cinta pada Rasul, dan juga cinta pada kedua orangtua.
    Akhirnya yusuf sadar akan peristiwa yang membuat hatinya teruji itu. Ia kembali dengan misi utamanya, sekolah. Ia masih tetap tetap istiqamah di jalanNya. Ia ingin membahagiakan kedua orangtuanya. Masalah cinta tak perlu harus sekarang, yang terpenting cinta itu itu harus hidup di hati ini. Karena tanpa cinta hidup ini akan gersang dan kering.   
    Peringkat pertama di kelas tak pernah bosan pada yusuf. Yusuf kembali menoreh prestasi gemilangnya. ia telah naik kelas ke kelas XI. Hatinya begitu senang dan bersyukur pada Allah SWT yang telah mengkaruniainya otak yang cerdas. Sebuah senyuman terlihat di bibirnya, sebuah wajah yang sumringah ketika ia mendapat penghargaan sebagai juara umum di sekolahnya. Senyuman itu tambah merekah ketika ia melihat seorang gadis yang menatapnya dari arah jauh. Gadis berjilbab yang telah dinantinya dalam cinta dan sekolah.

StumpleUpon DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google Twitter FaceBook

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Copyright 2011 Metal Blogspot - Template by Kautau Dot Com - Editor premium idwebstore