Misteri Gunung Salak Dan Beberapa Kecelakaan Pesawat

Peristiwa terakhir adalah jatuhnya pesawat penumpang canggih, Sukhoi Superjet 100 dari Russia yang misterius. Karena merupakan penerbangan perkenalan, bisa jadi sang pilot ingin menunjukkan performa maksimal dari pesawat dengan melakukan manuver secara “push to the limit” yang artinya, sang pilot akan menunjukkan kelebihan dari pesawat, misal manuver seperti menukik, berbelok ataupun naik tinggi secara “tak biasa” yang akhirnya justru membuat pesawat ini menghantam tebing. But, approaching mountain during test flight is a BAD IDEA. (analisa penulis)
***
Gunung Salak berdiri dengan anggun di wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Banyak pecinta alam mengungkapkan kekaguman atas keindahan gunung ini dengan cara melakukan pendakian.
Namun di balik kecantikan gunung setinggi 2.221 meter ini sederet kecelakaan pesawat berujung maut banyak terjadi di sini. Beberapa kecelakaan pesawat yang pernah terjadi di sekitar Gunung Salak antara lain:

29 Oktober 2003
Helikopter Sikorsky S-58 jenis Twinpac dengan nomor H-3408 milik TNI Angkatan Udara jatuh di areal kebun kacang dan tanaman singkong di dalam pangkalan udara militer Atang Sanjaya, Bogor.
Pangkalan udara ini terletak di kaki Gunung Salak. Tujuh anggota TNI AU, yakni dua penerbang dan lima kru mekanik tewas seketika setelah helikopter buatan Amerika pada 1970 itu terhempas.

20 Juni 2004
Pesawat Cessna 185 Skywagon jatuh di Danau Lido, Cijeruk, Bogor. Atlet terjun payung bernama Edy Cristiono tewas dalam peristiwa itu.

26 Juni 2008
Pesawat Cassa TNI AU A212-200 jatuh di kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. 18 Penumpang tewas akibat kecelakaan itu.

30 April 2009
Pesawat latih jenis Sundowner ini jatuh di daerah Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
Saat itu instruktur penerbang yang bernama Nicholas Burung akhirnya meninggal tak lama setelah kejadian itu, di dalam perjalanannya saat menuju ke rumah sakit.

12 Juni 2009
Kecelakaan pesawat TNI kembali terjadi. Kali ini adalah Helikopter Puma milik TNI AU jatuh di kawasan Lanud Atang Sendjaja, Bogor.
Dalam kecelakaan tersebut, 2 tentara mekanik tewas, sedangkan pilot Mayor (pnb) Sobic Fanani dan kopilot Lettu Wisnu, serta tiga anggota TNI lainnya mengalami luka.

9 Mei 2012
Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang sedang melakukan joy flight saat pengetesan dan promosinya untuk maskapai-maskapai di Indonesia, hilang kontak di kawasan Gunung Salak, Bogor, pada hari Rabu 9 Mei 2012 

Sehari setelahnya dipastikan pesawat buatan Rusia itu jatuh di lereng Gunung Salak. Badan pesawat pecah berkeping-keping. Dalam pesawat tersebut, terdapat 45 penumpang, 8 di antaranya merupakan kru asal Russia dan Itali.

Menurut beberapa pakar penerbangan dari luar negeri kecelakaan ini bisa jadi akibat keteledoran dari manusia atau human error.

Pakar penerbangan dari luar negeri juga mensinyalir, pesawat ini sebenarnya tergolong generasi terbaru, maka kemampuan pesawat sebenarnya tak diragukan lagi. Pesawat ini adalah pesawat berteknologi canggih dan handal.
This is where the accident was happened, the wreckage visible in the cliff which was hit by Sukhoi Superjet 100 on May 9th 2012 when during a joy flight promotion.

Lalu ada misteri apa dibalik kecelakaan pesawat Sukhoi dengan teknologi canggih tersebut?
Bisa jadi karena ini merupakan penerbangan perkenalan kepada para buyer pesawat, maka sang pilot berusaha menunjukkan performa dari pesawat tersebut. Seperti layaknya “tes pilot” mereka akan menunjukkan atau  melakukan manuver pesawat yang bersangkutan secara “push to the limit“.
Artinya, sang pilot akan menunjukkan kelebihan-kelebihan dari pesawat Sukhoi ini. Misal manuver yang tak biasa, seperti menukik, berbelok ataupun naik tinggi secara “tak biasa”.

Namun karena keadaan cuaca di sekitar gunung selalu dapat berubah dengan cepat, maka bisa jadi pesawat ini terlempar atau terdorong oleh angin samping dari sisi gunung Salak yang selalu berubah-ubah setiap saat dan membuat pesawat melenceng dari jalur yang telah ditetapkan.

Approximate analysis seconds from disaster of Sukhoi Super Jet 100 on May 9th 2012 of by: I
(ZOOM IMAGE) This is where the accident was happened, the debris from Sukhoi Superjet 100 visible in the cliff which was hit by that plane on May 9th 2012 when during a” joy flight” 

promotion.
Pesawat Sukhoi Superjet 100 tersebut datang pada Selasa (8/5/2012) sekitar pukul 16.00 WIB di Lanud Halim Perdanakusuma dengan misi ke Indonesia yang akan melaksanakan demo penerbangan dan menurut rencana akan kembali ke negaranya pada Kamis (10/5) hari ini.
Lalu, pada Rabu (9/5), pesawat Sukhoi Superjet 100 berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma sekitar pukul 14.00 WIB, namun hilang kontak sekitar pukul 14.33 WIB ketika melintasi Gunung Salak, dengan koordinat diploting dalam radar Bandara Soekarno-Hatta pada koordinat 06 43 08 South dan 106 43 15 East.

Dalam komunikasi via radio terakhir atau 20 menit setelah lepas landas, pilot meminta izin kepada menara Bandara Soekarno Hatta untuk menurunkan ketinggian dari 10.000 ribu kaki (3.000 meter) menjadi 6.000 ribu kaki (1.800).
Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang hilang kontak saat melakukan uji terbang di sekitar Gunung Salak yang berbatasan antara Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor

Crazy take off
Tak hanya pesawat, manusia yang sedang mendaki pun terkadang bisa ‘hilang kontak’ di kawasan Gunung Salak.
Pada April tahun 1987 lalu, pernah ada pula tujuh pendaki dari siswa STM Pembangunan, Jakarta Timur, ditemukan tewas di kawasan gunung itu. Mereka terperosok ke jurang di Curug Orok yang memiliki kedalaman sekitar 400 meter di punggung gunung.

Dari Wikipedia, Gunung Salak lebih populer sebagai ajang tempat pendidikan bagi klub-klub pecinta alam, terutama sekali daerah punggungan Salak II. Ini dikarenakan medan hutannya yang rapat dan juga jarang pendaki yang mengunjungi gunung ini.
Kawah Ratu di Gunung Salak
Gunung ini memiliki jalur yang cukup sulit bagi para pendaki pemula. Hal ini dikarenakan di jalur yang dilewati jarang ditemukan cadangan air.

Meski tergolong sebagai gunung yang rendah, tetapi Gunung Salak memiliki keunikan tersendiri baik karakteristik hutannya maupun medannya.
Untuk tipe gunung serendah itu, Gunung Salak termasuk memiliki medan yang tergolong sulit ditembus, itu sebabnya gunung ini sangat cocok dijadikan lokasi latihan oleh berbagai kalangan pencinta alam dan militer.
Di wilayah gunung Salak, untuk mencari sumber mata air saja, pendaki tidak boleh sembarangan mengambilnya dari anak-anak sungai disana karena hampir semua air di sungai tersebut masih mengandung sulfur yang berbahaya untuk tubuh.

Di kawahnya yang juga disebut “kawah ratu” masih terdapat sumber sulfur dan belerang baik berupa gas, uap ataupun kubangan yang panas dan mendidih.
Pernah juga siswa-siswa SMP di Jawa Barat dan jjuga masih ada sederet peristiwa di wilayah “kawah ratu” ini yang meninggal dunia. Ini diakibatkan kawah tersebut dapat dengan tiba-tiba mengeluarkan asap belerang yang dapat meracuni paru-paru.

Karena kondisi inilah, maka Kawah Ratu dianggap angker dan berbahaya oleh para pencinta alam. Padahal itu semua adalah fakta alamiah yang dapat dijelaskan oleh ilmu atau science.
Namun justru di daerah kawah inilah yang merupakan salah satu area yang paling terkenal dan selalu dikunjungi baik oleh para pendaki dan traveller yang sedang adventure  ke Gunung Salak. 



StumpleUpon DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google Twitter FaceBook

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Copyright 2011 Metal Blogspot - Template by Kautau Dot Com - Editor premium idwebstore